Implementasi Konsep Penta Helix dalam Pengembangan Potensi Desa melalui Model Lumbung Ekonomi Desa di Provinsi Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.21787/mp.3.1.2019.37-46Abstract
Kesenjangan kesejahteraan, tingginya jumlah penduduk miskin, minimnya akses informasi dan buruknya sarana infrastruktur di perdesaan menjadi akar permasalahan kemiskinan. BPS mencatat, pada 2018 sekira 1.035 desa mampu mengoptimalkan potensi desanya dari 8.496 wilayah setingkat desa di Jawa Timur. Problem tersebut diharapkan dapat direduksi melalui lahirnya UU No 6 tahun 2014 yang memberikan kewenangan kepada desa untuk mengembangkan potensi yang ada. Desa didorong agar mampu mengembangkan berbagai inovasi dan bersinergi dengan akademisi, sektor swasta, pemerintah, dan media (penta helix). Tulisan ini akan menjelaskan model inovasi bagi pengembangan potensi desa sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di Provinsi Jawa Timur berupa Lumbung Ekonomi Desa dengan konsep penta helix, mulai dari pemetaan dan pelatihan pengelolaan potensi desa hingga digitalisasi ekonomi perdesaan bagi generasi muda dalam pemasaran potensi yang telah dikelola (e-nomakaryo dibaca: enom makaryo). Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di tiga desa antara lain Desa Panglungan, Wonosalam, Jombang dengan potensi kopi excelsa dan wisata; Desa Kebonagung, Sawahan, Nganjuk dengan potensi kacang mente dan Desa Made, Kudu, Jombang dengan potensi Gadung. Melalui model ini diharapkan pengembangan potensi desa akan berdampak pada kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa.
References
Chambers, R. (1988). Pembangunan Desa: Mulai Dari Belakang. Jakarta: LP3ES.
Eko, S. (2014). Desa Membangun Indonesia. Yogyakarta: FPPD.
Indonesia, K. P. R. (2014). Indeks Desa Membangun, 6–8.
Komansilan, N. A. (2014). Analisa Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan di Bantaran Rel Kereta Api Senen Jakarta (Studi Dampak Kebijakan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta di Bantaran Rel Kereta Api Senen Jakarta). Jurnal JI@P Unisri, 01(01). Retrieved from https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/MAP/search/authors/view?firstName=Nouke&middleName=A&lastName=Komansilan&affiliation=&country=ID
Kushandajani. (2015). Implikasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa terhadap Kewenangan Desa. JIIP, Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 4(2), 76–94. https://doi.org/10.14710/jiip.v2i1.1635
Maschab, M. (2013). Politik Pemerintahan Desa di Indonesia. Yogyakarta: PolGov UGM.
Muhyi, H. A., Chan, A., Sukoco, I., & Herawaty, T. (2017). The Penta Helix Collaboration Model in Developing Centers of Flagship Industry in Bandung City. Review of Integrative Business and Economics Research, 6(1), 412–417. Retrieved from https://sibresearch.org/uploads/3/4/0/9/34097180/riber_th16-131_412-417.pdf
Novitasari, D. (2014). Analisa Kebijakan Terhadap Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Wonosalam Jombang. Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik Universitas Airlangga, 01(01), 1–8. Retrieved from http://journal.unair.ac.id/KMP@analisis-kebijakan-terhadap-pengembangan-pariwisata-di-kecamatan-wonosalam-kabupaten-jombang-article-6535-media-138-category-8.html
Satari, F. C., & Asad, N. (2016). Model Strategi Pengembangan Wirausaha & Ekonomi Kreatif di Tingkat Kota (Pemetaan Per-Kecamatan) di Bandung, dengan Pendekatan Ekosistem Ekonomi Kreatif, SWOT, Identifikasi Peran (Pentahelix) Stakeholders dan Rencana Aksi Implementasinya. Bandung. Retrieved from http://www.feb.unpad.ac.id/dokumen/files/01-Laporan-kemajuan_RFU_FINAL.pdf
Shohibuddin, M. (2017). Peluang dan Tantangan Undang-undang Desa dalam Upaya Demokratisasi Tata Kelola Sumber Daya Alam Desa: Perspektif Agraria Kritis. MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 21(1), 1–33. https://doi.org/10.7454/mjs.v21i1.5021
Soleh, A. (2017). Strategi Pengembangan Potensi Desa. Jurnal Sungkai, 5(1), 32–52. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30606/js.v5i1.1181
Solikatun, Supono, & Yulia Masruroh. (2014). Kemiskinan Dalam Pembangunan. Jurnal Analisa Sosiologi, 3(1), 14–15. https://doi.org/10.20961/jas.v3i1.17450
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wardiyanto, B., Aminah, S., & Ucu Martanto. (2014). Percikan Pemikiran Tata Kelola dan Pembangunan Desa. Surabaya: Airlangga University Press. Retrieved from http://csws.fisip.unair.ac.id/publikasi/
Yunas, N. S., & Huda, M. (2018). Pengembangan Potensi Desa Made, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Dalam Meningkatkan Kemandirian Masyarakat. Mitra Pengabdian Masyarakat Unika Atmajaya, 02(02), 104–113. https://doi.org/https://doi.org/10.25170/mitra.v2i2.104
Yunas, N. S., & Isbahi, B. (2018). Lumbung Potensi Desa: Model Inovatif Pengembangan Potensi Desa Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Jawa Timur (01 No. 01). Jawa Timur. Retrieved from https://jakadpublisher.org/wp-content/uploads/2019/02/NOVY-SETIA-YUNAS.pdf
Zamroni, S., Anwar, Z., & Yulianto, S. (2015). Desa Mengembangkan Penghidupan Berkelanjutan (1st ed.). Yogyakarta: Penerbit IRE.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Author(s)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Creative Commons-Attribution-Noncommercial-Share Alike License 4.0 International applies to all works published by Matra Pembaruan: Jurnal Inovasi Kebijakan. Authors will retain copyright of the work.