Peran Pemerintah Daerah terhadap Sektor Pendidikan di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi
DOI:
https://doi.org/10.21787/jbp.05.2013.13-26Keywords:
Otonomi, desentralisasi, kekuasaan, peranserta, Outonomy, desecntralization, authority, participationAbstract
Abstrak
Keberhasilan pelaksanaan otonomi pendidikan sangat ditentukan oleh peranan pemerintah daerah, hal ini sebagaimana wewenangnya yang dituangkan di dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang dikuatkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003. Kajian ini menganalisis peranan Pemerintah Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi di dalam proses pelaksanaan otonomi pendidikan dalam rangka menimgkatkan mutu pendidikan. Dengan menggunakan metode kuantitatif diperoleh bahwa peranan Pemerintah Kabupaten Batanghari masih lemah yakni masih berada di bawah 50%. Indikasi yang ditemukan bahwa penyeberan guru dan bantuan dana pendidikan belum merata, tingkat pengawasan masih lemah, partisipasi masyarakat di dalam proses pengurusan pendidikan masih rendah.
Abstract
The successful ofimplementation ofeducationalautonomyis determinedby therole oflocal government, this authorityshowed by Law Number32 2004boostedby act Noumber20 2003. This study analyzesthe role of government Batanghari Jambi in the process ofdecentralizationof educationin order increase quality of education. By using thequantitativemethodis obtainedthat the role ofthe governmentis weakBatanghariiestill below50%. Indicationswere foundthatpenyeberanteachers andeducational funding has not beenevenly distributed, the level ofsupervisionis stillweak, local participation inthemanagement ofeducationis still low.
Downloads
References
Agus Salim, 2004. Indonesia Belajarlah Membangun Pendidikan Indonesia. Semarang: Gerbang Madani Indonesia.
Alderfer, H.F., 1964, Local Government in Developing Countries, McGraw-Hill, New York.
Armida Alisjahbana, 2000,Otonomi Daerah dan Desentralisasi Pendidikan, Fak. Ekonomi,
Unpad, Bandung.
Baedhowi, 2007, Kebijakan Otonomi Daerah Bidang Pendidikan: Konsep Dasar dan Implementasi,UPT Unnes Press Semarang.
Bailey, K.D., 1977, Development of Political Orientations in Children: A “Telescoped
Longitudinal Approach, makalah disampaikan pada pertemuan tahunan the Association for
Public Opinion Research. Buck Hill Falls. Penn.
Cheema, G. Shabbir and Dennis A. Rondinelli (eds),1983, Decentralization and Development, Policy Implementation in Developing Countries. Sage,Beverly Hills, California.
Cohen, J.M. dan N.T. Uphoff, 1980, Participation's Place in Rural. Development: Seeking clarity
through specificity, World Development, Vol.8
Dahl, Robert ,1981, The City in the Future of Democracy,†Politics and Government of Urban Canada L.D. Feldman (ed.) (London:Methuen).
Danumihardja, Mintarsih, 2004, Manajemen Keuangan sekolah, Jakarta: Uhamka Press
Davis, Keith, 1977, Human Behavior at Work, Tata McGraw-Hill, New Delhi
Green, Philip (ed.), 1993, Democracy: Key Concepts in Critical Theory.(New Jersey, Humanities Press.
Kartono, 2004,Memahami Otonomi Pendidikan Beserta Implikasinya, dimuatkan di dalam Surat Kabar Suara Pembaharuan (2/3/2004). Tocqueville, Alexis De, Democracy inAmerica, (New York: Vintage, [1835] 1945),
Neil Webster, October 1992, Panchayati Raj in West Bengal: Popular Participationfor the People or the Party?†Development and Change23, no. 4.
Qomari Anwar, dkk., 2004, Profesi Jabatan Kependidikan dan Guru sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran, Jakarta:Uhamka Press.
Tim Penyusun, 2003, Manajemen Berbasis Sekolah;Modul untuk bahan bacaan bagi peserta
workshop Kepala Madrasah Aliyah dalam rangka peningkatan mutu sekolah menengah tahun 2003.
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005