ANALISIS KEMISKINAN DAN PENGELUARAN NON-PANGAN PENDUDUK JAWA BARAT

Authors

  • Trisna Subarna Peneliti Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Barat

DOI:

https://doi.org/10.21787/jbp.04.2012.243-250

Keywords:

kemiskinan, pengeluaran non-pangan, strategi, kesejahteraan, poverty, non-food expenditures, strategy, welfare.

Abstract

Masyarakat maju akan cenderung memiliki pengeluaran non-makanan yang lebih tinggi daripada pengeluaran untuk makanan, seperti untuk pendidikan, kesehatan, dan hiburan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan dan strategi penanggulangan masyarakat miskin di Jawa Barat. Hasil analisis menunjukkan: (1) Tingkat kemiskinan di Jawa Barat berada di bawah tingkat kemiskinan nasional yaitu 11,27% sedangkan tingkat kemiskinan Nasional 13,33%. (2) Dibanding dengan Provinsi lain yang penduduknya tertinggi di Indonesia (Jawa Timur dan Jawa Tengah) persentase penduduk miskin di Jawa Barat lebih rendah, (3) Penduduk miskin di Jawa Barat pada tahun 2007 sebesar 13,55%, tahun 2010 sebesar 11,27% atau dalam waktu 3 tahun terjadi penurunan penduduk miskin sebesar 2,27% atau berkurang sebanyak 687.000 orang. (4) Rata-rata pengeluaran per kapita, penduduk Jawa Barat perbulan pada tahun 2011 sebesar Rp 561.837, dengan porsi penggunaan untuk makanan 51,77%, dan nonmakanan 48,23%, kondisi ini menunjukkan masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Implikasi dari hasil analisi ini adalah; (1) Penanggulangan kemiskinan difokuskan pada upaya menumbuhkan budaya ekonomi produktif, (2) Perlu pemahaman berbagai pihak tentang penyebab kemiskinan, sehingga program pembangunan yang ada tidak didasarkan pada isu-isu kemiskinan yang penyebabnya berbeda-beda secara lokal.

 

Advanced community will tend to have higher non-food spending food spending, includes education, health, and entertainment. This analysis aims to determine the level of the welfare and poverty coping strategies in West Java. The analysis showed: (1) The poverty rate of West Java (11.27%) was lower than the national poverty rate of 13.33%. (2) Compared with other provinces having the highest population in Indonesia (East Java and Central Java), percentage of poor population in West Java were lower, (3) Within three years (2007-2010) the poor in West Java was steadily decreased from 13.55% in 2007 to 11, 27% in 2010 (687. 000 people). (4) Average spending of West Java population per capita, per month in 2011 was Rp 561,837, with a portion of the use of 51.77% for food and non-food 48.23%, indicated that the low level of welfare of the people condition in West Java. The implications of the results of this analysis were: (1) Poverty alleviation focused on growing productive economic culture, (2) It should be an understanding of the various parties about the causes of poverty so that the development program was not based on the issues that cause poverty vary locally

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, Lipi. 2011. Kesejahteraan, Kemiskinan dan Program KB di Jawa Barat
http://jabar.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=588ContentTypeId=0x01003DCABABC04B7084595DA364423DE7897

Anwar, Khairil 2012. Beberapa Hasil Penelitian tentang Konsumsi. http://khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/12/beberapa-penelitian-tentangkonsumsi.
html

Arifin, M dan P. Simatupang. 1988. Pola Konsumsi dan Kecukupan Kalori dan Protein di Pedesaan Sumatera Barat dalam Prosiding Patanas Perubahan Ekonomi Pedesaan Menuju Struktur Ekonomi Berimbang. Pusat Penelitin Agro Ekonomi

BPS Provinsi Jawa Barat. 2007. Jawa Barat dalam Angka Tahun 2006.

BPS Provinsi Jawa Barat. 2008. Jawa Barat dalam Angka Tahun 2007.

BPS Provinsi Jawa Barat. 2009. Jawa Barat dalam Angka Tahun 2008.

BPS Provinsi Jawa Barat. 2010. Jawa Barat dalam Angka Tahun 2009.

BPS Provinsi Jawa Barat. 2011. Jawa Barat dalam Angka Tahun 2010.

BPS Provinsi Jawa Barat. 2012. Jawa Barat dalam Angka Tahun 2011.

Hardjana, A. 1994. Orientasi Perilaku Konsumsi tentang Masalah Pangan dan Gizi dari Sumber Hayati Kelautan. Risalah Widyakarya Pangan dan Gizi. Jakarta: LIPI.

Novita, Sari dan Fardianah Mukhyar 2011. Kajian: Pola Pengeluaran Pangan Rumah Tangga Petani Padi Sawah di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Jurnal Agribisnis Perdesaan. Volume 01 Nomor 04 Desember 2011.

Rachman, H.P.S dan Wahida. 1998. Dinamika Pola Pengeluaran dan Konsumsi Rumah Tangga serta Prospek Permintaan Pangan dalam Dinamika Ekonomi Pedesaan: Perubahan Struktur
Pendapatan, Ketenagakerjaan dan Pola Konsumsi Rumah Tangga. Bogor: Kerjasama
Puslit Sosial Ekonomi Pertanian dengan Ford Foundation.

Rachman, H.P.S. dan S.H. Suhartini. 1996. Ketahanan Pangan Masyarakat Berpendapatan Rendah di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat. Jurnal Agro Ekonomi: 15 (2)

Sadono, Sukirno. 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Salvatore, D. 2006. Mikroekonomi. Edisi ke-4. Jakarta:Erlangga.

Suryana, A, B. Rachman dan P.U. Hadi. 1988. Pola Pengeluaran untuk Konsumsi di Pedesaan Jawa Barat dalam Prosiding Patanas Perubahan Ekonomi Pedesaan Menuju Struktur Ekonomi Berimbang. Pusat Penelitin Agro Ekonomi.

Downloads

Published

2015-12-20

How to Cite

Subarna, T. (2015). ANALISIS KEMISKINAN DAN PENGELUARAN NON-PANGAN PENDUDUK JAWA BARAT. Jurnal Bina Praja, 4(4), 243–250. https://doi.org/10.21787/jbp.04.2012.243-250

Issue

Section

Articles