INVOLUSI POLITIK PEMEKARAN, ETNISITAS, DAN AGAMA: TANTANGAN REFORMASI BIROKRASI KASUS MALUKU UTARA

Authors

  • Zuly Qodi Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol, Unive

DOI:

https://doi.org/10.21787/jbp.04.2012.217-226

Keywords:

involusi politik, pemekaran, etnisitas, dan agama, political involution, expansion, ethnicity, and religion.

Abstract

Penelitian ini bertujuan memberikan penjelasan pertarungan politik lokal berbasiskan perspektif politik etnis dan agama sebagaimana dikemukakan Clifford Geertz. Dengan demikian pembahasan pada tulisan ini berkisar pada terjadinya pertarungan, perebutan, klaim dan reproduksi identitas etnis dan agama dalam dinamika politik lokal sebagai bagian dari apa yang saya sebut sebagai involusi pemekaran. Kajian ini hendak menjawab pertanyaan dan menjelaskan masalah-masalah yang berkaitan dengan permasalahan pemekaran yang terjadi di Ternate, Maluku Utara, sebagai sebuah daerah pemekaran. Pertanyaan yang hendak dijawab adalah bagaimana pengaruh etnisitas dalam konflik pemekaran, bagaimana peran elit-elit agama dan elit politik dalam konflik pemekaran yang telah terjadi selama sebelas tahun, sejak tahun 2001-2012. Untuk menjawab pertanyaan diatas, kajian ini mendasarkan pada wawancara mendalam kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, aktivis perempuan, politisi, akademisi, dan birokrat di Daerah Maluku Utara. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis kualititif eksplanatif, sehingga tergambar kaitan antar faktor dalam konflik pemekaran.

 

This study aims to provide an explanation based on local political battles ethnic and religious politics perspective as expressed Clifford Geertz. Thus, the discussion in this paper revolves around the fight, the struggle, claims and reproduction of ethnic identity and religion in the dynamics of local politics as part of what I refer to as involution division. This study is going to answer questions and clarify issues relating to the problems of expansion that occurred in Ternate, North Maluku, as an area of expansion. The question being answered is how the expansion of ethnicity in conflict, the role of religious elites and political elites in conflict expansion that has occurred over the last eleven years, since 2001-2012. To answer these questions, the study was based on in-depth interviews community leaders, religious leaders, women activists, politicians, academics, and bureaucrats in the regions of North Maluku. The data obtained were analyzed using analysis kualititif explanative thus illustrated the link between the expansion factor in the conflict.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abu Bakar, Muhammad. 2009. Merajut Damai di Maluku Utara. UMMU Press.

Antlov, Hans. 2002. The State in the Country. Yogyakarta: Lappera.

D. Harmantyo. 2007. Pemekaran Daerah dan Konlik Keruangan, Kebijakan Otonomi Daerah dan Implementasinya di Indonesia. Jakarta: Makara.

Sains. Vol. 11, No.1, April 2007. Dept. Geografi UI.

Decentralization Support Facility. 2007. Proses dan Implikasi Sosial Politik Pemekaran, Studi Kasus di Sambas dan Buton, Laporan. Unpublish. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum, Depdagri. 2008. Rekapitulasi Permasalahan Perbatasan antar Provinsi, Laporan. Unpublish. Jakarta.

Donald K Emmerson. 2001. Beyond Suharto, Politics, Economy and Power. Australia: University

Faisal Bakti, Andi, (ed.). 2000. Good Governance and Conflict Resolution in Indonesia. Jakarta: Logos.

Geertz, Clifford. 1958. Religion of Java. USA. __________. 1967. Islam Observed. Chicago University, USA.

Hancoock. (2007). The Gods of Poverty. Yogyakarta: Pustaka Cinderalas.

Henk Schulte Nordholt and Gerry van Klinken. 2007. Local Politics in Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. KITLV.

Henk Schulte, Nordhot dan Gerry van Klinken. Politik Lokal di Indonesia.

Irfan Abu Bakar (ed.). 2005. Transisi Politik dan Konflik Kekersan. Jakarta: UIN.

Jones, Stephen, B. 2000. Boundary Making, A Handbook for Statesmen, Treaty Editors and Boundary Commissioners. New York: William S. Hein & Co.,Inc. Buffalo.

Kausar dan Eko Subowo. 2008. Kebijakan Penataan Batas Antar Daerah. Modul pelatihan Penegasan Batas Daerah. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geodesi FT UGM. Unpublish.

Koeswinarno dan Dudung Abdurrahman. 2006. Fenomena Konflik Sosial di Indonesia. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

KPU, North Maluku Province 2009.

Kuntowijoyo. 2001. Muslim Tanpa Masjid. Bandung: Mizan.

Leo Agustino. 2010. A political Dynasty After the Autonomy of the new order: The Experience of Banten. Prism. Vol 29, No. 3, July 2010,

Mochtar Masoed. 1987. The Structure of The Political Economy of The New Order 1966-1985. Jakarta: LP3ES.

Muhamin, A. Yahya. 1991. Business and Politics of the New Order Era. Jakarta: LP3ES. of Melbourne.

Rasyid, Ryaas, M. 2002. Otonomi Daerah: Latar Belakang dan Masa Depannya. Workshop Desentralisasi, Demokratisasi dan Akuntabilitas Pemerintah Daerah. Cetakan ketiga. Jakarta: LIPI Press.

Ratnawati, Tri. 2009. For Sea Areas: Lokal Politics and The Issues Selected. LIPI.

Safuan, Razi. 2001. Communal Violence and conflict resolution: Anatomy in Indonesia. Jakarta: LIPI.

Subowo, E. 2009. Makalah disampaikan pada FGD Permasalahan Konflik Batas Wilyah. 24 Desember 2009 di Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM.

Sutisna, Sobar, Sora Lokita dan Sumaryo. 2008. Boundary Making Theory dan Pengelolaan Perbatasan di Indonesia. Workshop Pengelolaan Wilayah Perbatasan. Yogyakarta: Jurusan Ilmu HI/UPN Veteran. November.

Syafuan Rozi (dkk.). 2006. Kekerasan Komunal, Anatomi dan Resolusi Konflik di Indonesia. 2006.

Team Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian. 2010. UGM, Laporan Assesment di Enam Desa Kabupaten Halmahera Barat.

TK, Ommen. 2007. Citizenship, Nationality and Ethnicity, Creation of discourse. Yogyakarta. __________. 2009. Kewarganegaraan, Kebangsaan dan Etnisitas.

Vivian Louis Forbes. 2001. Conflict and Cooperation in Managing Maritime Space in Semi-enclosed Seas. Singapore: Singapore University Press,
Yusof Ishak House.

Welfizar. 2004. Analisis Alternatif Kebijakan Penyelesaian Konflik Perubahan Batas Wilayah Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agama. Yogyakarta: Program Studi Magister Adminstrasi Publik, Konsentrasi Kebijakan Publik, Pasca Sarjana UGM.

Winters, Jeffry. 2007. Democracy and Oligarchy. Gramedia Pustaka Utama.

Zartman, I William. 1997. Governance as Conflict Management: Politics and Violence in West Africa. USA: Washington DC.

Downloads

Published

2015-12-20

How to Cite

Qodi, Z. (2015). INVOLUSI POLITIK PEMEKARAN, ETNISITAS, DAN AGAMA: TANTANGAN REFORMASI BIROKRASI KASUS MALUKU UTARA. Jurnal Bina Praja, 4(4), 217–226. https://doi.org/10.21787/jbp.04.2012.217-226

Issue

Section

Articles