Meretas Jalan Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Desa Wisata Panglipuran Bali
DOI:
https://doi.org/10.21787/jbp.07.2015.279-288Keywords:
Desa Wisata, Potensi, dan Pendapatan Asli Daerah, Tourism village, Potential, and income of the regionAbstract
Abstrak
Kepala Daerah Kabupaten/Kota perlu mengembangkan imajinasi dan inspirasi agar mampu menunjukkan tujuan pembangunan daerah dan mampu mendatangkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah menginisiasi desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Tujuan penelitian adalah untuk pengembangkan desa wisata sebagai bentuk alternatif peningkatan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Metode yang digunakan adalah dengan terlibat langsung di desa wisata Penglipuran, serta wawancara dengan stakeholder bidang pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa wisata Penglipuran Bali memiliki tujuh potensi desa sebagai daya tarik pariwisata, yaitu Rumah Adat yang unik, Penatan tata ruang yang seragam, Hutan Bambu, Makam Pahlawan, Keindahan Pura Penataran, Keindahan Alam Pedesaan, dan Karang Memadu. Campur tangan Pemerintah Daerah dapat mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Â
Abstract
The head of regencies and cities needs to develop their imagination and inspiration in order to present the goal of region development and deliver the positive economic growth for the public. Initiating the tourism village programm for the potential area may serve as a creative alternative. The aim of this research is to develop the idea of tourism village to improve the income of the region. In depth participation in the community and intensive interview with the tourism stakeholders have been chosen as the method of this study. The result of the research shows that the tourism village of Penglipuran has seven potentiala as the main attractions as represented by the traditional architecture, artistic spatial arragement, the bamboo forest, heroes cemetry, the beauty of pura Panataran, remarkeble village landscape, and Karang Memadu. The participation of local government may contribute the positive impact for the economic grouth and improve the income of local community.
Downloads
References
Imron, M. Bashori (2015). Pergeseran Media Lama ke Media Baru: Adopsi Ponsel Pintar dan Implikasinya. Dalam Aulia, dkk Media Baru dan Perubahan Masyarakat di Indonesia Pasca Orde Baru: Studi Kasus Adopsi dan Pola Penggunaan Telepon Pintar. Seminar Hasil Penelitian P2KK-LIPI tanggal 10-13 November 2015, di Jakarta
Littlejohn, Stephen W. 1992. Theories of Human Communication Fourth Edition. Belmont California: Wadsworth Publishing Company, A Devision of Wadworth Inc.
Moneng, I Nengah, 2014. Wawancara dengan Ketua Badan Pengelola Desa Wisata Penglipuran. Tanggal 13 Agustus 2014
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Permenbudpar) Nomor PM.26/UM.001/MKP/2010 tentang Desa Wisata
Pitana, I Gede, 1999. Pelangi Pariwisata Bali: Kajian Aspek Sosial Budaya Kepariwisataan Bali di Penghujung Abad. Denpasar, Penerbit Bali Post.
Putra, I Nyoman Darma dan I Gde Pitana. 2010. Pariwisata Pro Rakyat : Meretas Jalan mengentaskan Kemiskinan di Indonesia. Jakarta, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI
Sudana, I Putu, dkk. 2014). Laporan Pendahuluan Iptek bagi Masyarakat Kelompok Pengelola Desa Wisata dan Kelompok Karang Taruna. Denpasar, Universitas Udayana.
Tahajuddin, Ujud dkk. 2013. Community Empowerment dalam Industri Pariwisata: Praktik Pemberdayaan Komunitas Lokal oleh Industri Kreatif Pendukung Pariwisata. Jakarta, PT Gading Inti Prima.
Undang Undang Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009