Perkembangan Hutan Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan

Authors

  • Gusti Syahrany Noor Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

DOI:

https://doi.org/10.21787/jbp.06.2014.307-314

Keywords:

perkembangan, hutan rakyat, Provinsi Kalimanatn Selatan

Abstract

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah memberi gambaran tentang perkembangan hutan rakyat di Kalimantan Selatan dan informasi tentang sifat dan manfaat kayu hutan rakyat, dengan harapan kayu dari hutan rakyat ini dapat berkembang menjadi salah satu sumber bahan baku pengganti kayu hutan alam sehingga dapat mendukung perkembangan industri pengolahan kayu di Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hutan rakyat terbukti sangat bermanfaat baik bagi pemiliknya, masyarakat dan lingkungannya serta bagi pemerintah daerah khususnya dalam rangka memenuhi pasokan kayu bulat untuk lokal. Sampai tahun 2011 luasan hutan rakyat yang dikembangkan oleh pemerintah di Kalimantan Selatan telah mencapai 2.895 ha, dan yang paling luas berada di kabupaten Tanah Laut yakni seluas 935 ha. Jenis kayu yang dikembangkan adalah kayu sengon, jati, mahoni, karet, petai, akasia, galam, kemiri. Sifat-sifat kayu tersebut perlu dipahami dan diketahui sebelum kayu bersangkutan dimanfaatkan baik sebagai bahan bangunan maupun sebagai bahan baku industri, karena sifat-sifat tersebut pada dasarnya sangat menentukan kualitas produk kayu yang akan dihasilkan. Secara tehnis kayu hutan rakyat dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, komponen perahu/perkapalan dan bahan baku industri.

 

Abstract

The purpose of this study is to provide an overview of the development of community forests in South Kalimantan and information about the properties and benefits of community forest timber, the hopes community forests timber can be develop into a source of raw materials of natural forest wood substitute that can support the development of the wood processing industry in South Kalimantan. The result showed that Community forest proved to be very useful both for the owner, the community and the environment as well as for the government especially in order to meet the timber supply for local. Until the year 2011 the community forest area that was developed by the government in South Kalimantan has reached 2,895 ha, and the most widely are the Tanah Laut district covering 935 ha.The wood species that developed is sengon, jati, mahoni, karet, petai, akasia, galam, kemiri. The properties of the wood needs to be understood and known before the relevant timber used both as a building material or as raw material for the industry, because these properties are basically determine the quality of wood products that will be produced. Technically private community forest wood can be used for building materials, components boat/ship and industrial raw materials.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim, 2012. Kalimantan Selatan dalam Angka. BPS, Kalimantan Selatan, Banjarmasin.

Asdar, M dan Mody, L. 2006. Karakteristik anatomi, fisik mekanik, pengeringan dan Keterawetan kayu kemiri (Aleurites moluccana willd.). journal.unhas.ac.id/index.php/perennial/article/download. Diakses tanggal 25 September 2013.

Brown, H. P., AJ. Panshin and C. C. Forsaith. 1958. Textbook of Wood Technology. McGraw-Hill Book Company, New York.

Martawijaya, A., I. Karatsujana, K. Kadir dan S. A. Prawira. 2005. Atlas Kayu Indonesia Jilid II. Edisi Revisi. Badan Litbang Kehutanan. Dep. Kehutanan. Bogor.

Nurwati dan Sinaga. 1993. Sifat Fisik Beberapa Jenis Kayu HTI. Proceeding Diskusi Sifat dan Kegunaan Jenis Kayu HTI. Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.

Oey Djoen Seng. 1990. Berat Jenis dari Jenis-jenis Kayu Indonesia dan Pengertian Beratnya untuk Keperluan Praktek (Terjemahan). Puslitbang Hasil Hutan, Bogor.

Martawijaya dan Kartasujana, I. 1977. Ciri Umum, Sifat dan Kegunaan Jenis-jenis Kayu Indonesia. Lembaga Penelitian Hasil Hutan. Badan Litbang Pertanian, Dep. Pertanian, Bogor.

Purwanto, S. E. Wati dan S. A. Cahyono. 2004. Kelembagaan untuk mendukung pengembangan hutan rakyat produktivitas tinggi. Prosiding Ekspose Terpadu Hasil Penelitian, Puslitbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, Bogor.

Sendjoto. 2008. Keanekaragaman Tanaman pada Hutan Rakyat di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.Biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0902/D09 0213. Diakses tanggal 8 Juni 2012.

Downloads

Published

2014-12-18

How to Cite

Noor, G. S. (2014). Perkembangan Hutan Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Bina Praja, 6(4), 307–314. https://doi.org/10.21787/jbp.06.2014.307-314

Issue

Section

Articles