Has Fiscal Decentralization Succeeded in Increasing Quality Economic Growth in East Java?
DOI:
https://doi.org/10.21787/jbp.11.2019.15-29Keywords:
Fiscal Decentralization, Quality Economic Growth, Funding Sources, Capital Expenditures, East JavaAbstract
Research on Local Revenue, General Allocation Fund, and Special Allocation Fund on economic growth, poverty, unemployment, and Gini ratios have often been done. However, there is no research that uses these three funding sources as latent variables that have a simultaneous influence on quality economic growth variables as a latent variable consisting of economic growth, poverty, unemployment and the Gini ratio as constructs. Similarly, capital expenditure as a moderating variable will be seen as influencing the source of funds. East Java is a province with 38 districts/cities where the level of economic growth is quite high and even exceeds the level of national economic growth. But the level of poverty, unemployment, and inequality is also very high. This study aims to look at the effect of decentralized funding sources on Quality Economic Growth in East Java. The data used comes from the Directorate General of Financial Balance of the Ministry of Finance in 2012 - 2015 for realization’s fund, and from the Central Bureau of Statistics for economic growth, poverty, unemployment, and Gini ratios. This study uses Partial Least Squares (PLS) in analyzing data, where quality economic growth becomes endogenous latent variables that are influenced by funding sources as exogenous latent variables and capital expenditure as a moderating variable. The results of the analysis show that the source of funds does not significantly affect quality economic growth even though the direction is positive. Likewise, capital expenditure cannot strengthen the influence of funding sources on quality economic growth. From this research, it is expected that the regional government can reanalyze the allocation of funds and the realization of regional expenditures which are prioritized for public service spending so that the triple track strategy can be implemented properly and achieve quality economic growth.
Downloads
References
Adisasmita, R. (2006). Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha ilmu.
Ali, I., & Zhuang, J. (2007). Inclusive Growth toward a Prosperous Asia: Policy Implications (No. 97). Retrieved from https://www.adb.org/publications/inclusive-growth-toward-prosperous-asia-policy-implications
Arif, M., & Wicaksani, R. A. (2017). Ketimpangan Pendapatan Propinsi Jawa Timur dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. The 6th Research Colloquium 2017, 6, 323–328. Retrieved from http://journal.ummgl.ac.id/index.php/urecol/article/view/1342
Arifintar, M. (2013). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Jumlah Tenaga Kerja dan Belanja Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Solo Raya Tahun 2004-2011 (Universitas Sebelas Maret). Retrieved from https://eprints.uns.ac.id/id/eprint/13681
Aslim, E. G., & Neyapti, B. (2017). Optimal fiscal decentralization: Redistribution and welfare implications. Economic Modelling, 61(May 2016), 224–234. https://doi.org/10.1016/j.econmod.2016.12.008
Baskaran, T., & Feld, L. P. (2013). Fiscal Decentralization and Economic Growth in OECD Countries. Public Finance Review, 41(4), 421–445. https://doi.org/10.1177/1091142112463726
Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN. (2013). Capaian Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas di Indonesia. Retrieved from http://www.dpr.go.id/doksetjen/dokumen/apbn_CAPAIAN_PERTUMBUHAN_EKONOMI_BERKUALITAS_DI_INDONESIA20140821142017.pdf
Central Bureau of Statistics. (n.d.). Publication.
Damayanti, K. E. (2015). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Belanja Modal (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah) (Universitas Muhammadiyah Surakarta). Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/36883
Directorate General of Financial Balance of the Ministry of Finance. (n.d.). Regional Financial Data.
Fadjar, A. D., & Sembiring, B. A. (2007). Efektifitas Faktor Input dan Ketimpangan Pendapatan Daerah di Indonesia Setelah Desentralisasi Fiskal. Wibiz Economic Research Centre.
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Squares: Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk Penelitian Empiris (2nd ed.). Semarang, Indonesia: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunantara, P. C., & Dwirandra, A. A. N. B. (2014). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum pada Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal sebagai Variabel Pemoderasi di Bali. Akuntansi Universitas Udayana, 7(3), 529–546. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/9061
Hayek, F. (2008). The American Economic Review. American Economic Review, 98(5), i–v. https://doi.org/10.1257/aer.98.5.i
Hayek, F. A. (1945). The Use of Knowledge in Society. American Economic Review, 35(4), 519–530. Retrieved from https://ssrn.com/abstract=1505216
Jogiyanto, & Abdillah, W. (2016). Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Jonaidi, A. (2012). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, 1(1), 140–164. Retrieved from http://ejournal.unp.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/742
Jones, B. M. (1995). Local Goverment Financial Management. United Kingdom: ICSA Publishing.
Kakwani, N., & Pernia, E. M. (2000). What is Pro-poor Growth? Asian Development Review, 18(1), 1–16.
Kang, W., & Imai, K. S. (2012). Pro-poor growth, poverty and inequality in rural Vietnam. Journal of Asian Economics, 23(5), 527–539. https://doi.org/10.1016/j.asieco.2012.04.004
Khusaini, M. (2006). Ekonomi Publik: Desentralisasi Fiskal dan Pembangunan Daerah. Malang: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
Kimenyi, M. S. (2006). Economic Reforms and Pro-Poor Growth: Lessons for Africa and other Developing Regions and Economies in Transition. In Economics Working Papers (No. 200602). Retrieved from https://opencommons.uconn.edu/econ_wpapers/200602
Kraay, A. (2006). When is growth pro-poor? Evidence from a panel of countries. Journal of Development Economics, 80(1), 198–227. https://doi.org/10.1016/j.jdeveco.2005.02.004
Liana, L. (2009). Penggunaan MRA dengan SPSS untuk Menguji Pengaruh Variabel Moderating terhadap Hubungan antara Variabel Independen dan Variabel Dependen. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, 14(2). Retrieved from https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/95
Lin, J. Y., & Liu, Z. (2000). Fiscal Decentralization and Economic Growth in China. Economic Development and Cultural Change, 49(1), 1–21. https://doi.org/10.1086/452488
Malau, Y. N. (2014). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal sebagai Variabel Moderating pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara (Universitas Sumatera Utara). Retrieved from http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/39707
Mankiw, N. G. (2003). Teori Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.
Maryati, U., & Endrawati. (2010). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Sumatera Barat. Jurnal Akuntansi & Manajemen, 5(2), 68–84.
Musgrave, R. A. (1959). The Theory of Public Finance: A Study in Public Economy. New York: McGraw-Hill.
Nizar, C., Hamzah, A., & Syahnur, S. (2013). Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta Hubungannya terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 1(2), 1–8.
Oates, W. E. (1977). An Economist’s Perspective on Fiscal Federalism (W. E. Oate). Lexington, Toronto.
Paseki, M. G., Naukoko, A., & Wauran, P. (2014). Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Belanja Langsung terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Dampaknya terhadap Kemiskinan di Kota Manado Tahun 2004-2012. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 14(3), 30–42. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/5460
Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (2014). RPJMD Jawa Timur Tahun 2014-2019.
Permanasari, W. A. (2013). Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Belanja Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2011) (Universitas Muhammadiyah Surakarta). Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/25969/
Prasetyo, P. E. (2008). The Quality of Growth: Peran Teknologi dan Investasi Human Capital sebagai Pemacu Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas. JEJAK: Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan, 1(1), 1–15. https://doi.org/10.15294/jejak.v1i1.1452
Purnama, N. I. (2017). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tingkat Kemiskinan di Sumatera Utara. EKONOMIKAWAN: Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan, 17(1), 62–70. https://doi.org/10.30596/ekonomikawan.v17i1.1181
Sari, D. N. (2017). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah dan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Lampung Tengah (Universitas Lampung). Retrieved from http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27485
Setiyawati, A., & Hamzah, A. (2007). Analisis Pengaruh PAD, DAU, DAK, dan Belanja Pembangunan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, dan Pengangguran: Pendekatan Analisis Jalur. JAKI: Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 4(2), 211–228. https://doi.org/10.21002/jaki.2007.11
Setyowati, L., & Suparwati, Y. K. (2012). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, DAU, DAK, PAD Terhadap Indeks Pembangunan Manusia dengan Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah). Prestasi, 9(1), 113–133.
Sholihin, M., & Ratmono, D. (2013). Analisis SEM-PLS dengan WarpPLS 3.0 untuk Hubungan Nonlinier dalam Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Andi Publisher.
Simanjuntak, K. (2015). Implementasi Kebijakan Desentralisasi Pemerintahan di Indonesia. Jurnal Bina Praja, 07(02), 111–130. https://doi.org/10.21787/JBP.07.2015.111-130
Siregar, H., & Wahyuniarti, D. (2007). Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin.
Soejoto, A., & Karisma, A. (2013). Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Jawa Timur. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 1(3), 1–15. Retrieved from https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jupe/article/view/3524
Sunusi, D. K., Kumenaung, A., & Rotinsulu, D. (2014). Analisis Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Pengeluaran Pemerintah pada Pertumbuhan Ekonomi dan Dampaknya Terhadap Kemiskinan di Sulawesi Utara Tahun 2001-2010. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 14(2), 120–137. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/4732
Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2011). Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Wijayanto, A. T. (2016). Analisis Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Pendapatan dan Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2000-2010. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(02), 418–428. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/12569
Woller, G. M., & Phillips, K. (1998). Fiscal decentralisation and IDC economic growth: An empirical investigation. Journal of Development Studies, 34(4), 139–148. https://doi.org/10.1080/00220389808422532
Wulandari, I. S. (2016). Analisis Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Ketimpangan Pendapatan Antar Kecamatan di Kabupaten Magelang Tahun 2004-2013. Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan), 1(1). https://doi.org/10.31002/rep.v1i1.48
Xie, D., Zou, H., & Davoodi, H. (1999). Fiscal Decentralization and Economic Growth in the United States. Journal of Urban Economics, 45(2), 228–239. https://doi.org/10.1006/juec.1998.2095
Yasser, M. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alokasi Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Moderasi (Universitas Sumatera Utara). Retrieved from http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/56803
Zhang, T., & Zou, H. (1998). Fiscal decentralization, public spending, and economic growth in China. Journal of Public Economics, 67(2), 221–240. https://doi.org/10.1016/S0047-2727(97)00057-1
