Optimalisasi Pengembangan Potensi Ekowisata sebagai Objek Wisata Andalan di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kaltim
DOI:
https://doi.org/10.21787/jbp.05.2013.205-214Keywords:
ekowisata, potensi alam, budaya, masyarakat, kecamatan strategiAbstract
Abstrak
Tujuan kajian untuk mengetahui potensi yang dapat dikembangkan untuk kegiatan ekowisata dari mulai potensi alam, potensi budaya, potensi SDM hingga ketersediaan energi di kecamatan. Menentukan alternatif strategi bagi pengembangan ekowisata di wilayah Kecamatan. Sample penelitian meliputi 7 kecamatan yang ada diwilayah Kab. Kutai Kartanegara. Metodologi yang digunakan yakni metode deskriptif, namun bersifat aplikatif, sehingga secara aktual dapat digunakan oleh para perencana dan pengambil keputusan pembangunan di daerah ini. Hasil penelitian; (1) bahwa responden memiliki persepsi negatif terhadap pengembangan ekowisata karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang arti, maksud dan tujuan/manfaat ekowisata. (2) Masyarakat selama ini belum berperan aktif dalam mengembangkan potensi produk wisata didaerahnya. (3). Alternatif strategi dalam meningkatkan peran serta masyarakat dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi tentang ekowisata ke semua stakeholders.
Abstract
Purposes of the study are to determine the potential that can be developed for ecotourism activities ranging from natural resources, cultural potential, the potential energy to the availability of human resources in the district of Kutai regency. In order to determine strategic alternatives for development ecotourism in the District. Research sample includes 7 districts of Kutai Regency. The methodology used the descriptive method, however, is applicable, so it can actually be used by planners and decision makers in the development of this area.The results: (1) that the respondent has a negative perception towards tourism development because of the lack of public knowledge about the meaning, purpose and objectives / benefits of ecotourism. (2) The public has not played an active role in developing the potential of tourism products in their respective regions. (3). Alternative strategies to enhance community participation is done in a way to disseminate to all stakeholders of ecotourism
Downloads
References
Planners and Managers Volume 1: An Introduction to Ecotourism Planning, Second Edition by The Nature Conservancy, Arlington, Virginia, USA.
Anonim, Garis Besar Pedoman Pengembangan Ekowisata Indonesia, Direktorat Jenderal
Departemen pariwisata Seni dan Budaya, www.ekowisata.info/pedoman wisata html, diakses tanggal 19 April 2010.
Hamid Sopyan Akhmad, 2003, Pengaruh perkembangan Industri pariwisata Terhadap Kunjungan Wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara, Tesis, PPS Universitas Hasanuddin, Makassar.
Hendarto Agus Kresno, 2003, Ekowisata, Sebuah Diferensiasi Produk Pariwisata di Indonesia
Pasca Tragedi Bali†12 Oktober 2002â€, Usahwan No 01TH XXXII Januari.
Irfan, Hasnudi, Umar Sayed, Sembiring Iskandar, 2004, Survey Potensi Ekowisata di Kabupaten Dairi, USU digital Library, Medan.
Lascurian, 1987, Konsep Ekowisata, www.situshijau.co.id. Diakses tanggal 19 April 2010.
Nugroho, 1997, Industrialisasi Sektor Pariwisata : Pintu Masuk Pembangunan atau Pelembagaan Keterbelakangan, http://lib.atmajaya.ac.id diakses pada tanggal 5 Juni 2010.
Permen 33 Th 2009 Tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966).
Wood, M.E, 2002, Ecotourism: Principles, Practice and Policies for Sustainibility, United Nation Publication, New York.