Analisis Pengaruh Harga Emas, Nilai Tukar Rupiah dan Suku Bunga dan Derajat Persistensi Inflasi Jawa Barat
DOI:
https://doi.org/10.21787/govstat.1.2022.43-52Kata Kunci:
persistensi inflasi, suku bunga, harga emas, nilai tukar rupiah, error correction modelAbstrak
Persistensi inflasi adalah periode yang dibutuhkan suatu komoditas kembali ke posisi normal sebelum terjadi suatu guncangan. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis komoditas yang mempengaruhi persistensi inflasi di Jawa Barat dan waktu yang diperlukan untuk kembali ke nilai normal. Perhitungan estimasi derajat persistensi pada penelitian ini menggunakan data panel yaitu 2008 - 2020. Model autoregressive time series digunakan pada penelitian ini untuk melakukan estimasi tingkat persistensi inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK). Berdasarkan hasil pengujian menggambarkan bahwa Jawa Barat memiliki derajat persistensi inflasi yang termasuk rendah. Rendahnya tingkat inflasi menunjukkan Jawa Barat cepat untuk kembali ke kondisi sebelum terjadi guncangan. Komoditas rekreasi dan olahraga mengindikasikan persistensi inflasi yang tinggi sedangkan persistensi inflasi terendah adalah komoditas rumah tangga, perawatan pribadi dan jasa lainnya. Kelompok komoditas memerlukan waktu antara 0 hingga 1.2 bulan untuk kembali ke situasi normal atau sebelum terjadi guncangan. Komoditas rekreasi dan olahraga yang memiliki derajat persistensi inflasi tinggi memerlukan waktu 1.2 bulan untuk kembali ke situasi normal. Adapun pengaruh jangka pendek dan jangka panjang nilai tukar rupiah, harga emas dan suku bunga terhadap inflasi diestimasi dengan menggunakan model Error Correction Model (ECM) Eangle Granger. Variabel harga emas, nilai tukar rupiah dan suku bunga menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap persistensi inflasi di Jawa Barat.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Penulis
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.