Peran Pemerintah Kota Serang dalam Kebijakan Pengembangan Pasar Tradisional

Authors

  • Abdul Halik Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri

DOI:

https://doi.org/10.21787/jbp.06.2014.84-100

Keywords:

, peran, pemerintah, pengembangan, pasar tradisional.

Abstract

Abstrak

Dalam pelaksanaan kebijakan pengembangan pasar tradisional banyak melibatkan stakeholders. Masing- masing stakeholders yang terlibat memiliki peran atau keterlibatan yang berbeda-beda. Tujuan kajian ini adalah untuk mendeskripsikan, mengidentifikasi, dan menganalisis peran atau keterlibatan stakeholders dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional. Kajian ini menggunakan metode atau pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil kajian ini adalah ada 3 (tiga) bentuk peran atau tingkat keterlibatan stakeholders dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional selama ini di Kota Serang, yaitu: (1) AMP Kota Serang terlibat/berperan sebagai penerima informasi, (2) Disperindagkop serta Bappeda Kota Serang terlibat/berperan sebagai pengambil keputusan, dan (3) UPTD Pasar, DTK, BLHD, dan DPKD Kota Serang terlibat/berperan sebagai pemberi pertimbangan. Namun, tidak semua stakeholders (penerima informasi dan pemberi pertimbangan) dilibatkan dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional di Kota Serang Padahal  stakeholder  ini sangat diperlukan  untuk memberikan masukan  atau  pertimbangan dalam kebijakan pengembangan pasar tradisional sesuai dengan masing-masing Tupoksinya.


Abstract

In the traditional market development policy implementation involves many stakeholders. Each of the stakeholders involved have a role or involvement of different. The purpose of this study is to describe, identify, and analyze the role or involvement of stakeholders in the policy development of the traditional market. This study uses method or descriptive qualitative research approach. Contribution of this study is to strengthen the role of stakeholders in the policy development of the traditional markets in Banten Province by strengthening the authority, strengthening policy/regulation, strengthening human resources and strengthening budget. The result of this review is that there are three (3) forms of role or level of involvement of stakeholders in policy development during this traditional market in the city of Serang, namely: (1) AMP Serang engage/act as a receiver of information, (2) Disperindagkop and Bappeda Serang involved/role as decision maker, and (3) UPTD Market, DTK, BLHD, and DPKD Serang involved/take the role of consideration. However, not all stakeholders (recipients and providers of information considerations) are involved in policy development in the traditional market city of Serang. Though this is very necessary stakeholders to provide input or consideration in policy development of traditional markets in accordance with their respective duties.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdrabo, Mohamed A. dan Mahmoud A. Hassan. Stakeholder Analysis. http:www.wadi unifi.com. Diakses tanggal 30 Agustus 2007.

Biset. 2008. “A Stakeholder Theory of the Modern Corporation”, dalam L.B. Pincus (ed.), Perspectives in Business Ethics. Singapore: McGraw Hill, 1998, hlm. 171-181.

Branco, Manuel Castelo dan Lúcia Lima Rodriguez. 2007. “Positioning Stakeholder Theory within the Debate on Corporate Social Responsibility (CSR)”, EJBO (Electronic Journal of Business Ethics and Organization Studies), Vol. 12, No. 1(2007), hlm. 5-15.

Chariri, A.,& Ghazali, I. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. DFID. Manajemen Daur Proyek dan Penggunaan Kerangka Kerja Logis. http://www.deliveri. org.
Diakses tanggal 30 Agustus 2006.

Donaldson, T. dan L. E. Preston. 1995. “The Stakeholder Theory of the Corporation:Concepts, Evidence,and Implications”, Academy of Management Review, Vol. 20 No. 1, 1995, hlm. 65-91.

Firman. 2013. Perancangan Analisis Kebijakan Pengembangan Pasar Tradisional Di Kabupaten Cirebon. Jakarta: JBPTITBPP.

Freeman, R. E. 1984. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Boston: Pitman Publishing.

Hill, Michael. 2006. Social Policy: A Comparative Analysis. London: Prentice Hall.

Istiningtyas, Dyah Arum. 2008. Analisis Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pasar Tradisional. Bogor: FP-IPB.

Mursitama, Tirta Nugraha. 2011. Pengembangan Pasar Tradisional. Jakarta: BINUS University Institute for Business and Diplomatic Studies (BIBDS).

Pemangku Kepentingan: http:www.id.wikipedia.org/wiki/ pemangku_kepentingan. Diakses tanggal 15Januari 2012.

Pengaruh Pemangku Kepentingan Terhadap Kebijakan: http://www.smeru. or.id/. Diakses tanggal 6 Maret 2012.

Pengelompokan Stakeholders: http://www.suarapublik.org/Artikel/stakeholder.htm. Diakses tanggal 18 Mei 2012.

Rietbergen, Jennifer. 2008. Participation and Social Assessment, Tools and Techniques. Deepa Narayan:IBRD-WB.

Republik Indonesia. 2007. Peraturan Presiden RI No.112 Tahun 2007 Tentang Pernataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional.

Riyadi, E.S. 2008. “Landasan Teoretis bagi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: dari Pemegang Saham (Shareholder) ke Pemangku Kepentingan (Stakeholder)”, Dignitas, Volume V No. II Tahun 2008.

Rudito, dkk. 2004. Corporate Social Responsibility: Jawaban Bagi Modal Pembangunan Indonesia Masa Kini. Jakarta: ICSD.

Schmeer, Kammi. Stakeholder Analysis at a Glance.http//www.lachsr.org. Diakses tanggal 7 Januari 2008.

Syahribulan. 2012. Studi Kelembagaan Dalam Implementasi Kebijakan Pengelolaan Pasar
Tradisional Di Kota Makassar. Makassar: FISIP UNHAS.

Whitney, F.L. 2000. A Four Year Continuaution Study of A Teachers College Class. New York: The Macmillan Co.

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing, Utama.

Downloads

Published

2015-12-20

How to Cite

Halik, A. (2015). Peran Pemerintah Kota Serang dalam Kebijakan Pengembangan Pasar Tradisional. Jurnal Bina Praja, 6(2), 83–100. https://doi.org/10.21787/jbp.06.2014.84-100

Issue

Section

Articles