Fiscal Condition of Sumatra in Decentralization Era
DOI:
https://doi.org/10.21787/jbp.10.2018.57-67Keywords:
Share Analysis, Growth Analysis, Quadrant Method, Local Independence, Fiscal DecentralizationAbstract
Indonesia has been running a decentralized reform era since 1 January 2001. The goal of decentralization is to accelerate the realization of prosperity through the improvement of public services. Fiscal decentralization then became the main benchmark of the successful creation of indicators of regional autonomy in addressing various problems in the regions, especially inequality and poverty. According to government data, Sumatra recorded a major contributor to national GDP growth while facing poverty, inequality constraints and also the largest mining sector. By using the shared and growth analysis and quadrant method, this research tries to provide policy-making recommendations based on the characteristics of the regions in Sumatra. Based on shared analysis, the biggest region is Bengkalis Regency, Riau Province, Siak Regency, Rokan Hilir Regency, and Musi Banyuasin Regency. For the smallest region, it consists of West Nias Regency, North Nias, Toba Samosir, Gunung Sitoli and South Nias. From the growth analysis, it was found that Mesuji Regency, Southeast Aceh Padang Lawas Utara, Kota Padang Panjang and West Nias Regency have the highest growth in Indonesia. From the quadrant method, 20 regions are in quadrant I, about 54 other areas are in quadrant II, and 35 areas are in quadrant III. The largest part of the regional classification in the region of Sumatra is in quadrant IV. Based on these findings, fiscal policy in the future should be prioritized to develop on regional eradication in quadrant IV in terms of Transfer to Region.
Downloads
References
A., R. (2013). Desentralisasi Fiskal dan Pertumbuhan Ekonomi, serta Kaitannya dengan Otonomi Daerah. Jurnal Borneo Administrator, 9(3), 284–304. http://doi.org/10.24258/jba.v9i3.124
Allo, R. R. B., & Mahi, B. R. (2014). Analisis Hubungan Kemandirian Fiskal dan Efisiensi Belanja Pemerintah Daerah di Jawa Tengah. University of Indonesia.
Anwar, E., Kumenaung, A., & Kawung, G. (2015). Analisis Kemandirian Fiskal Tahun 2010-2012 Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 15(1), 1–12. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/6258
Apriana, D., & Suryanto, R. (2010). Analisis Hubungan Antara Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah, Kemandirian Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi pada Kabupaten dan Kota se Jawa-Bali). Jurnal Akuntansi & Investasi, 11(1), 68–79. Retrieved from http://journal.umy.ac.id/index.php/ai/article/view/1075
Apriesa, L. F., & Miyasto. (2013). Pengaruh Desentralisasi Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Ketimpangan Pendapatan (Studi Kasus: Kabupaten/Kota di Jawa Tengah). Diponegoro Journal of Economics, 2(1), 1–12. Retrieved from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jme/article/view/1916/1914
Basri, H., Syaparudin, & Junaidi. (2013). Pemetaan Kinerja Pendapatan Asli Daerah dan Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan Dan Pembangunan Daerah, 1(2), 81–90. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/index.php/JES/article/view/1497
Borge, L.-E., Parmer, P., & Torvik, R. (2015). Local natural resource curse? Journal of Public Economics, 131(Supplement C), 101–114. http://doi.org/10.1016/j.jpubeco.2015.09.002
Cahyono, B. D. (2014). Identifikasi Derajat Kompetisi Fiskal Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan, 22(1), 47–54. Retrieved from http://jurnalekonomi.lipi.go.id/index.php/JEP/article/view/30
Direktorat Pengembangan Otonomi Daerah-Bappenas. (2003). Peta Kemampuan Keuangan Provinsi dalam Era Otonomi Daerah: Tinjauan atas Kinerja PAD dan Upaya yang Dilakukan Daerah. Bappenas. Retrieved from https://www.bappenas.go.id/files/4613/5230/1470/15peta-kemampuan-keuangan-provinsi-dalam-era-otonomi-daerah-tinjauan-atas-kinerja-pad-dan-upaya-yang-dilakukan-daerah__20081123002641__14.pdf
Dwirandra, A. A. N. B. (2013). Pengaruh Desentralisasi Fiskal pada Pertumbuhan Ekonomi dengan Keserasian Belanja Daerah sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 8(2), 66–74. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/view/10860
Efendi, D., & Wuryanti, S. (2011). Analisis Perkembangan Kemampuan Keuangan Daerah dalam Mendukung Pelaksanaan Otoda di Kabupaten Nganjuk. In Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ekonomi Terapan 2011 (pp. 1–10). Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Enceng, Irianto, L. B., & W., P. M. (2012). Desentralisasi Fiskal Penerimaan Keuangan Daerah. JIANA (Jurnal Ilmu Administrasi Negara), 12(1), 61–73. Retrieved from https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JIANA/article/view/904
Fatoni, I., & Nurhayati, I. D. (2013). Pengaruh Anggaran dan Pengendalian terhadap Efektivitas Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Malang. Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, 2(3), 17–30. Retrieved from http://publishing-widyagama.ac.id/ejournal-v2/index.php/jma/article/view/247
Habibi, M. M. (2015). Analisis Pelaksanaan Desentralisasi dalam Otonomi Daerah Kota/Kabupaten. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 28(2), 117–124. Retrieved from http://journal.um.ac.id/index.php/jppk/article/view/5452
Harteti, Y., Darwanis, & Abdullah, S. (2014). Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Belanja Daerah terhadap Kinerja Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Jurnal Magister Akuntansi: Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala, 3(3), 90–99. Retrieved from http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JAA/article/view/4438
Indriyani, & Pandansari, T. (2016). Pengaruh PDRB dan Aset terhadap Penerimaan Daerah serta Implikasinya pada Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Media Ekonomi, XVI(1), 130–149. Retrieved from http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/MEDEK/article/view/1279
Irawan, S., & Tacconi, L. (2016). Intergovernmental Fiscal Transfers, Forest Conservation and Climate Change. Edward Elgar Publishing.
Kharisma, B. (2013). Desentralisasi Fiskal dan Pertumbuhan Ekonomi: Sebelum dan Sesudah Era Desentralisasi Fiskal di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Studi Pembangunan, 14(2), 101–119. Retrieved from http://journal.umy.ac.id/index.php/esp/article/view/1249
Litvack, J., Ahmad, J., & Bird, R. (1998). Rethinking Decentralization in Developing Countries. The World Bank Sector Studies Series. Washington, D.C.: The World Bank. Retrieved from http://documents.worldbank.org/curated/en/938101468764361146/Rethinking-decentralization-in-developing-countries
Lounela, A. (2015). Climate change disputes and justice in Central Kalimantan, Indonesia. Asia Pacific Viewpoint, 56(1), 62–78. http://doi.org/10.1111/apv.12088
Magno, R. B., Hakim, A., & Domai, T. (2015). Pengaruh Pengelolaan Anggaran Terhadap Kinerja Organisasi Pemerintahaan. Reformasi, 5(2). Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/article/view/315
Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset.
Muin, F. (2014). Otonomi Daerah dalam Persepektif Pembagian Urusan Pemerintah-Pemerintah Daerah dan Keuangan Daerah. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum, 8(1), 69–79. http://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no1.288
Nanda, R., & Darwanis. (2016). Analisis Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja pada Pemerintah Daerah (Studi Deskriptif pada Dinas DPKKD Kabupaten Aceh Selatan). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi AKuntansi (JIMEKA), 1(1), 327–340. Retrieved from http://www.jim.unsyiah.ac.id/EKA/article/view/778
Nurhemi, & Suryani, G. (2015). Dampak Otonomi Keuangan Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 18(2), 183–206. Retrieved from http://bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/view/522
Oates, W. E. (1972). Fiscal Federalism. New York: Harcourt Brace Jovanovich.
Oates, W. E. (2011). Fiscal Federalism. Cheltenham: Edward Elgar Publishing.
Polterovich, V., Popov, V., & Tonis, A. (2010). Resource abundance: A curse or blessing? (DESA Working Paper No. 93). DESA Working Paper No. 93. http://doi.org/10.2139/ssrn.1814382
Pujiati, A. (2008). Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Karesidenan Semarang Era Desentralisasi Fiskal. Economic Journal of Emerging Markets, 13(2), 61–70. Retrieved from http://jurnal.uii.ac.id/JEP/article/view/221
Rampengan, M., Nangoi, G. B., & Manossoh, H. (2016). Analisis Efektifitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(3), 616–623. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/13530
Rondinelli, D. A. (1989). Decentralizing Public Services in Developing Countries: Issues and Opportunities. The Journal of Social, Political, and Economic Studies, 14(1).
Rosser, A. (2006). The Political Economy of the Resource Curse: A Literature Survey (IDS Working Paper No. 268). IDS Working Paper 268. Retrieved from http://www.ids.ac.uk/publication/the-political-economy-of-the-resource-curse-a-literature-survey
Sagala, L. M., & Parmadi. (2013). Analisis Kemampuan Keuangan Daerah: Studi Kasus Kota Jambi dan Kabupaten Batanghari. Jurnal Paradigma Ekonomika, 1(8). Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/index.php/paradigma/article/view/1696
Samora, R. (2010). Peta Kemampuan Keuangan Daerah pada Pemerintahan Kota dan Kabupaten Se-Jawa dan Bali Tahun 2004-2008: Metode Kuadran. Jurnal Akuntansi Kontemporer, 2(1), 65–84. Retrieved from http://journal.wima.ac.id/index.php/JAKO/article/view/437
Saputra, D. (2014). Analisis Kemandirian dan Efektivitas Keuangan Daerah pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Barat. Jurnal Akuntansi, 2(1), 1–26. Retrieved from http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/871
Sasana, H. (2009). Analisis Dampak Pertumbuhan Ekonomi, Kesenjangan Antar Daerah dan Tenaga Kerja Terserap terhadap Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah dalam Era Desentralisasi Fiskal. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE), 16(1), 50–69. Retrieved from http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe3/article/view/315
Sasana, H. (2011). Analisis Determinan Belanja Daerah di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat dalam Era Otonomi dan Desentralisasi Fiskal. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE), 18(1), 46–58. Retrieved from https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe3/article/view/529
Sasana, H. (2015). Dampak Implementasi Desentralisasi Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Stabilitas Harga di Provinsi di Indonesia. Media Ekonomi Dan Manajemen, 30(1), 1–14. http://doi.org/10.24856/mem.v30i1.230
Sianturi, A., Sjamsuddin, S., & Domai, T. (2014). Peran Pendapatan Asli Daerah dalam Menunjang Desentralisasi Fiskal dan Pembangunan Daerah (Studi pada Dinas Pendapatan Kota Batu). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 2(3), 557–563. Retrieved from administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/424
Suharizal. (2012). Demokrasi Pemilukada dalam Sistem Ketatanegaraan RI. Bandung: UNPAD Press.
Sulistio, E. B. (2010). Proses Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja (Studi pada Pemerintah Kabupaten Way Kanan). Administratio (Jurnal Ilmiah Administrasi Publik Dan Pembangunan), 1(1), 39–49.
Sumarsono, H. (2009). Analisis Kemandirian Otonomi Daerah: Kasus Kota Malang (1999-2004). JESP, 1(1), 13–26. Retrieved from http://journal.um.ac.id/index.php/jesp/article/view/5121
Supriyadi, Armandelis, & Rahmadi, S. (2013). Analisis Desentralisasi Fiskal di Kabupaten Bungo. Jurnal Perspektif Pembiayaan Dan Pembangunan Daerah, 1(1), 1–10. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/index.php/JES/article/view/1336
Susilo, G. T. B., & Adi, P. H. (2007). Analisis Kinerja Keuangan Daerah Sebelum dan Sesudah Otonomi Daerah (Studi Empiris di Provinsi Jawa Tengah). In Konferensi Penelitian Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik Pertama. Surabaya.
Tama, A. I. (2015). Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Melalui Analisis Rasio Keuangan APBD Kabupaten/Kota di Indonesia Sebelum dan Sesudah Penerapan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. JRAK, 6(2), 20–32. Retrieved from http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/jrak/article/view/1454
Taqwa, D. F., Priyono, T. H., & Santosa, S. H. (2016). Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan dan Kesenjangan Daerah di Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2014. Artikel Ilmiah Mahasiswa. Retrieved from http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/75109/DEVIS FAUQIATU TAQWA.pdf?sequence=1
Tiebout, C. M. (1956). A Pure Theory of Local Expenditures. Journal of Political Economy, 64(5), 416–424. http://doi.org/10.1086/257839
Tiyaningsih, A. A. (2009). Analisis Derajat Desentralisasi Fiskal Kota Malang Tahun 20014-2008. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 7(2), 85–100. Retrieved from http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jep/article/view/3586
UNDP (United Nations Development Programme). (2009, May). The Missing Link: The Province and Its Role in Indonesia’s Decentralisation. Policy Issues Paper. Jakarta, Indonesia: UNDP (United Nations Development Programme).
Wenny, C. D. (2012). Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Kinerja Keuangan pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Selatan. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP, 2(1), 39–51. Retrieved from http://eprints.mdp.ac.id/676/
Widyantoro, A. E. (2009). Implementasi Performance Based Budgeting: Sebuah Kajian Fenomenologis (Studi Kasus pada Universitas Diponegoro). Diponegoro University. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/24007/
Yuana, A. P. (2014). Analisis Kinerja Keuangan Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional di Era Desentralisasi Fiskal (Studi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Periode 2008-2012). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, 2(2). Retrieved from http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/1107